Motivation Quotation......

Aku meminta kepada Tuhan setangkai bunga, segar, Ia beri kaktus berduri. Aku minta kupu-kupu diberinya-Nya ulat berbulu. Aku sedih dan kecewa. Namun kemudian, kaktus itu berbunga indah sekali dan ulat itupun menjadi kupu-kupu yang sangat cantik. Itulah jalan Tuhan, indah pada masaNYA! Tuhan tidak memberi apa yang kita harapkan. Tapi Dia memberi apa yang kita perlukan. Kadang kala kita sedih, kecewa dan terluka. Tapi jauh di atas segalanya Dia sedang mengatur yang terbaik dalam kehidupan kita.............................................

Tuesday, December 21, 2010

Just my 2 cent share.....................

~I'm not ready yet for my own experience....but I have my senior's experience that I think it is so valuable,reliable and believeable to share here...maybe soon I will share my own one.......~


Bila sebut tentang viva voce atau oral defence, macam-macam perkara terbayang di fikiran kita. Biasanya imej yang muncul semuanya imej yang kurang menarik, imej yang menggerunkan hingga terbawa-bawa ke alam mimpi dalam tidur yang tidak jerap. Banyak mitos (myth) yang sering kita dengar tentang proses viva ini: antara lainnya, garangnya examiners hingga terkunci mulut kita untuk membidas asakan-asakan akademik mereka (tak kisahlah bahasa Inggeris itu bahasa kedua atau bahasa ketiga, that is not an issue, in my humble opinion). Ada yang bercerita tentang panjangnya masa viva, dari 10 pagi hingga 6 petang. Ada yang bercerita tentang viva menjadi medan pertelingkahan antara internal examiner dengan supervisor kita (sekiranya supervisor kita turut hadir dalam sesi viva itu), atau antara sesama examiners itu sendiri. Dan ada pula yang menambah takutkan rasa dengan bercerita tentang keadaan mereka yang disoal bertubi-tubi dengan pertanyaan-pertanya an yang tidak ada kena mengena dengan tesis mereka. Rumusnya, tidak ada satu pun antara kisah lara ini yang memberikan gambaran yang indah tentang viva. Kisah-kisah sebegini selalunya menambahkan lagi kegusaran kita menghantar tesis, apatah lagi bila kita menyedari banyaknya kekurangan tesis kita. (Yalah dalam menyediakan tesis, sering terjadi, kita ini jadi over-ambitious. Kita mahukan tesis terbaik. Kononnya untuk meninggalkan impak pada dunia). Dalam puluhan pengalaman senior yang pernah saya dengar, ada juga yang bercerita tentang mudahnya viva mereka. Terdetik hati, biarlah viva aku juga seperti viva mereka. Biar ‘kesengsaraan’ kami sekeluarga selama empat tahun dibalas Allah dengan kesenangan.

Satu perkara yang sering penyelia saya ingatkan ialah ‘You are the Expert, Not Them.’ Pesanan ini berkali-kali beliau sebut setiap kali saya suarakan kebimbangan saya menghadapi cabaran viva (Rasanya masa tahun akhir tiap-tiap kali meeting isu inilah yang saya kemukakan sampai dia naik cemuih.) Pernah juga saya tanya, adakah apa-apa cara yang boleh saya buat untuk mengelak dari viva. Ketidaksediaan saya menghantar thesis mengikut timeframe yang dipersetujui juga ada kaitannya dengan viva. Waktu itu, memang saya tidak bersedia untuk ‘mempertahankan’ tesis saya. Penyelia saya amat memahami fenomema ini. Memang setiap PhD candidate akan rasa gusar. You tend to doubt your work and your ability. Sampai satu tahap, memang kita akan rasa tepu dengan penyelidikan kita. Bila sudah 'bosan' melihat tesis, saya akhirnya menghantar tesis saya dan kembali ke Malaysia. Tarikh viva sudah dimaklumkan enam bulan sebelum viva.

Kepanasan cuaca di Malaysia yang diselang seli dengan amaran Kedah akan dilanda banjir serta keseronokan menjamah hidangan-hidangan yang lazat di tanah air membuatkan saya alpa sebentar tentang viva. Apabila berakhirnya ‘bulan madu’ saya di Malaysia, saya kembali semula ke UK dengan rasa kekalutan yang berlipat kali ganda. Terfikir di benak saya, selama empat tahun saya sulami hidup dengan stress, air mata, dan kesiksaan, semua itu akan berakhir dengan hanya satu proses ini. The ultimate test dalam academic career saya. Bersediakah saya untuk menghadapi viva? Memang kaki terasa sejuk, kepala rasa berbahang, duduk memang tak kena, dan berdiri terasa nak tumbang.

Pada hari viva, barulah saya sedar bahawa saya sebenarnya sudah bersedia. Empat tahun ‘berperang’ dengan tesis menyebabkan saya kenal setiap kata, setiap frasa, setiap koma, dan setiap perenggan dalam tesis saya. Every single word is mine. Saya tidak sempat baca tesis dari cover ke cover sebab dalam waktu persediaan itu, saya lebih berminat untuk mencari bahan-bahan, just in case, saya diminta oleh examiners untuk buat penambahan. Saya juga menghabiskan banyak masa membaca lanjut tentang key proponents dan seminal works dalam bidang saya. Saya habiskan banyak masa mengulang semula teori-teori yang saya gunakan. Saya juga buat ulangkaji tentang methodology yang saya pakai. Saya meletakkan harapan bahawa bacaan-bacaan ini akan memberikan saya keyakinan.

Ada seniors pesan, baca tesis tiga kali dan bacalah Yassin sebanyak mungkin, Insya-allah, Allah akan permudahkan jalan (ada senior yang bawa naskah Yassin dan kitab Al-Qur’an ke dalam exam room. Saya terlupa pagi itu, maklum saja masih jet-lagged.). Saya setuju dengan saranan seniors saya. Tapi saya fikir, apa perlunya saya baca tesis berulang kali, kalau tesis yang sama sudah saya olah berkali-kali semasa membetulkan first draft dan final draft saya. Lebih baik saya buat persediaan untuk membetulkan tesis saya. Lebih baik saya cari kekurangan tesis saya. Ini penting untuk membuatkan kita lebih bersedia untuk menjawab congakan-congakan examiners sekiranya mereka ‘menyedari’ kelemahan tesis kita.

Setelah bersedia dengan jawapan-jawapan (answer key) bagi soalan-soalan yang bakal ditanya oleh examiners, saya mula membaca ayat-ayat Pelembut Hati serta ayat-ayat Lazim yang suami (Asrar Omar) cadangkan. Syukur Alhamdulillah, Allah permudahkan ujian ini untuk saya (Berkat doa semua). Lancar saja mulut menjawab soalan-soalan yang ditanya. Hilang rasa gentar tanpa saya sedar. Alhamdulillah, viva saya berlangsung dalam keadaaan yang tenang, mudah dan singkat. Hingga ke hari ini, viva saya, saya ibaratkan seolah-olah berlangsung dalam mimpi (to borrow my dad’s phrase). Tentang ayat-ayat Pelembut Hati dan ayat-ayat Lazim ini, saya sudah praktiskan semasa mock-viva. Kesannya, Alhamdulillah, sama juga, supervisor saya dan panel penyelidikan (Research Panel) juga seolah-olah simpati dengan saya (read: No difficult questions asked).

Saya akui tidak ada satu pun viva yang sama. Proses viva ini banyak bergantung pada individu (PhD candidates, supervisors, examiners) dan polisi universiti. Tetapi persediaan untuk viva itu, saya anggap sama sahaja untuk setiap bakal doctorate. Matlamat utama viva ialah untuk memastikan bahawa kajian itu kajian kita. Juga untuk memastikan yang kita memahami kajian yang kita buat. Bahawa kita berupaya melontarkan semula penemuan-penemuan kajian kita (detailing our findings and the implications of our research) dengan yakin serta kita mendalami methodology yang kita gunakan.

Di bawah ini saya ‘perturunkan’ soalan-soalan yang kerap ditanya (recurring questions) semasa viva. Semoga rakan-rakan semua dapat manfaat dari soalan-soalan ini yang saya kutip dari bacaaan yang dibuat sepanjang empat tahun berjuang. Antara soalan-soalannya ialah:
• Why did you choose this topic for your doctoral study?
o How did you develop an interest in this subject?
o Could you tell us a bit about how you came to do this research?
o What made you want to do research on this?
• Would you please summarize your thesis for us? Could you first summarize the main points of your thesis?
• What are the main achievements of your research?
• What would you say are the key people in your field today?
o What are the major theoretical strands in this area: what are the crucial ideas and who are the main contributors?
• How did you arrive at your conceptual framework?
o What made you select these models of ------?
o How did you decide upon the variable to include in your conceptual framework?
o How did you use your conceptual framework to design your research and analyse your findings?
o What are the theoretical components of your framework?
• What is the link between your research questions and your hypothesis?
o Why did you reject other methods?
o What are the pros and cons of the methods you choose?
o Why did you reject the others?[
• How did you arrive at your research design?
o What other forms of research did you consider?
o How would you explain your research approach?
o Why did you select this particular design for your research?
o What is the link between your conceptual framework and your choice of methodology and how would you defend that methodology?
o Can you explain where the data can be found and why your design is the most appropriate way of accessing that data?
• How would you justify your choice of methodology?
o Please tell us more about your methodology.
o Why did you choose the particular research methodology that you used?
o What are the limitations in the design? Are you aware of them?
o What precautions were taken against likely sources of bias?
o Why did present this in the form of a case study?
o What choices of research approach did you consider as you planned your research?
o Can you tell us about the ‘quasi-experimental’ research that you used?
o If you were doing this research again, would you consider using any other research methodology?
• Why did you decide to use XYZ as your main instrument (s)?
o How do your methods relate to your conceptual framework?
o Why did you choose to use those methods of data collection?
o How did you handle the data that came from open-ended question?
• How did you select your respondents/ subjects/ materials?
o Why did you choose these respondents/ subjects rather than other respondents/ subjects/ materials – how do you justify that choice?
o What is the relationship between your respondents, the research design and the conceptual framework?
• How did you arrive at your conceptual conclusions?
o What are your conceptual conclusions?
• How generalisable are your findings – and why?
o How did you triangulate your data?
o How did you analyse your data, and how did you arrive at meanings from that analysis?
o How did you relate the various stages of your research one to another?
• What is your contribution to knowledge?
o How important are your findings – and to whom?
o How do your major conclusions link to the work of SO and SO? (for instance)
o How do you explain your research outcomes?
o Explain what is new in your research.
o Tell us how your work differs from that of XYZ.
o Do you think your research will influence others?
• What is original about your work?
o What sets your work apart from others?
o What do you think you produced that was really new?
• We would like you to criticize your thesis for us.
o How else might you have undertaken your research?
o What are the strengths and weaknesses of your research?
o What would you differently if you repeated your research?
• Did your study turn out as you expected?
• How do you see research developing in the next five years?
• What are YOU going to do after you gain your doctorate?
o What are you going to publish from your thesis?
o What is your plan for publication?
o Why did you really want to undertake doctoral study?
• What do you see as the limitations/ weaknesses of your thesis?
• Can you please tell us more about the controversial papers that you referred to in your thesis?
• What haven’t we asked you that we should have done, and what would your answer have been?
Rujukan: Trafford, V. and Leshem, S. (2002) ‘Starting at the end to undertake doctoral research: Predictable Questions as Stepping Stones’, Higher Education Review, 35: 31-49; Partington, J., Brown, G. and Gordon, G. (1993) Handbook for External Examiners in Higher Education, Sheffield: UK Universities’ Staff Development Unit and the Universities of Kent and Leeds; Murray, Rowena (2003) How to Survive your Viva, Berkshire: Open University Press; Rugg, Gordon and Petre, Marian (2004) The Unwritten Rules of PhD Research, Maidenhead: Open University Press.

Banyak lagi soalan-soalan lain yang mungkin ditanya yang berkait rapat dengan bidang kita. Ada soalan-soalan ini bertindan (overlapped), jadi jawapan yang perlu kita berikan mungkin jawapan yang sama. Dan juga, tidak semua soalan di atas boleh diguna pakai dalan bidang rakan-rakan. Semasa viva saya, saya turut ditanya soalan-soalan ini:
• What was the most significant finding to come out of your research?
• What were the obstacles that you encountered while carrying out this research?
• How would you distinguish between these two concepts? Concept X and concept Z?
• What do you think about XYZ? (Ini One Million Dollar Question sebab soalan ini memang tidak berkaitan langsung dengan tesis saya, mahupun bidang saya.)
Praktislah untuk mendapatkan jawapan-jawapan yang diturunkan di atas. Insya-allah, rakan-rakan akan lebih yakin untuk menghadapi viva rakan-rakan nanti. Soalan-soalan ini nampak sukar (very daunting) untuk dijawab, tetapi jawapannya memang tersedia ada di dalam tesis kita.

Tips lain yang dianggap penting dalam proses penyelidikan PhD dan Viva (not in any specific order):
(i) UNDANGLAH penyelia HANYA sekiranya penyelia kita mempunyai hubungan yang rapat dengan internal, atau sekiranya penyelia kita tidak begitu rapat dengan internal. Pastikan juga bahawa penyelia kita tidak pernah mempunyai sebarang isu dengan external examiner kita. Dalam kes saya, external saya seorang Professor yang terkenal dalam bidang beliau dari University of London , penyelia saya juga seorang Professor yang terkenal dalam bidang beliau. Saya tahu sebelum viva bahawa penyelia saya tidak mengenali external saya kerana masing-masing mendalami bidang yang berbeza, external examiner dalam bidang Philology and Traditional Malay Literature, kepakaran penyelia saya pula, Classical French Literature. (Banyak ‘horrifying stories’ yang kita dengar tentang internal atau external examiner yang ‘attack’ tesis seseorang ‘candidate’ hanya kerana mereka tidak ‘bersependapat’ dengan penyelia kita. So, better be safe. Kalau sudah tahu, tidak perlu invite supervisor kita. Ini nasihat dari seniors saya.)
(ii) Jangan tunjukkan RASA RENDAH DIRI semasa mempertahankan tesis kita. Jangan MINTA MAAF atas kekurangan tesis kita. Seboleh-bolehnya kita perlulah ‘menjual’ kajian kita. Kalaupun kekurangan tesis amat jelas, kita boleh tegaskan bahawa kita hanya menyedari kekurangan tesis itu selepas tesis diserahkan. Dan nyatakan persediaan kita untuk menambah baik tesis kita, sekiranya perlu. Sekiranya pihak examiners minta kita buat pembetulan pada mana-mana konsep yang mereka tidak setuju, jangan cepat bersetuju. Mereka mungkin hanya ingin menguji kita. (Remember: It is your Masterpiece)
(iii) Viva ialah satu-satunya peluang untuk kita BERBINCANG DARI HATI KE HATI tentang tesis kita. Jadikan ia sebagai satu platform untuk kita berbincang lanjut tentang research findings (i.e. contributions) , implications serta obstacles yang kita hadapi semasa membuat penyelidikan kita. Bukan selalu dapat peluang nak bercerita tentang research kita dengan orang yang benar-benar berminat-kan. (Kalau examiners tidak berminat dengan kajian kita, tidak mungkin mereka bersetuju untuk mem’buang’ masa mereka membaca tesis kita).
(iv) Jangan ambil ringan KEASLIAN tesis kita. Jangan ambil mudah dengan mengupah individu tertentu, misalnya untuk membuat preliminary study, menulis tesis kita, menyediakan literature review atau questionnaires. Perkataan ‘cincai’ atau ‘susah’ perlu dikikis terus dalam kamus penyelidikan kita. Kalaupun kita masih boleh menghabiskan tesis dengan jayanya, kita mungkin ‘tersangkut’ semasa disoal dalam viva. What goes around comes around. (Ini belum lagi tersangkut apabila disoal Allah s.w.t di Akhirat. Halal haram hasil gaji yang diterima kesan lulus PhD juga perlu kita timbangkan. Peringatan ini untuk juga diri saya sendiri).
(v) Jangan KEDEKUT ilmu. Lagi banyak kita berkongsi ilmu, lagi banyak pulangan yang akan kita dapat. (Bab ini saya rasa semua orang dah tahu.) Biarlah orang tidak mahu berkongsi maklumat dengan kita, yang pentingnya kita perlu bantu bila ada yang perlukan bantuan. Balasan dari Allah, lebih-lebih lagi berlipat kali ganda.
(vi) Jangan BERKIRA untuk berhabis wang untuk penyelidikan kita. Sering terdengar rakan-rakan yang mengeluh (termasuk diri saya sendiri) banyaknya yang perlu kita habiskan untuk buat PhD, walaupun yuran dibayar oleh sponsor. Prinsip saya, ini satu pelaburan. Walaupun terpaksa menghabiskan duit, bergolok gadai, serta buat pinjaman dari institusi kewangan/FAMA, untuk membeli buku-buku, melanggan journal, menempah artikel journal, membuat inter-library loan, membeli research equipment, membeli software dan menjadi ahli persatuan tertentu, pengorbanan ini akan terbayar juga.
(vii) Selalu ingatkan diri bahawa PhD ini hanyalah satu proses dalam hidup kita yang memilih bidang akademik/ untuk career advancement. Kita bukan mahu menghasilkan sesuatu setanding Nobel Prize, ataupun membina ‘monument’ (memetik kata-kata seorang teman, Prof. Madya Dr. Nuraini Yusof). Tidak ada siapa yang memaksa. Keikhlasan untuk belajar ini mesti sentiasa ada. Ini tidak bererti kita menzalimi anak-anak, suami/isteri dan keluarga dengan mengurangkan masa kita bersama mereka semasa kita sedang belajar. Doa mereka, khususnya anak-anak kita, bagi mereka yang berkeluarga amat penting. Pengorbanan ini tidak mereka minta. [Who are we kidding?] Saya memegang ingatan bahawa RESTU suami dan keluarga amat penting semasa saya belajar dan menghadapi viva. Tanpa doa mereka, tidak mungkin saya boleh berjaya.
Ada orang bertanya apa perasaan saya terhadap viva saya. Jawapan saya, ‘It was an anti-climax.’ Mungkin kerana saya amat berharap untuk berbincang lanjut tentang penyelidikan yang saya buat selama empat tahun. Mungkin kerana sebagai seorang ibu yang baru saja melahirkan ‘seorang anak’ (submitting a thesis and facing a viva, to my mind, is similar to giving birth), saya ‘excited’ untuk bercerita tentang pengalaman saya ‘mengandung’ dan ‘cabaran-cabaran’ yang saya lalui. It was a let-down, not be heard fully, of one’s research experience and research findings. But then again, it’s a blessing from Allah to be given a problem-free viva.

Recommended Reading
Publications:
Berry, Ralph. (1986) How to Write a Research Paper, Oxford : Pergamon.
Dunleavy, Patrick (2003) Authoring a PhD: How to Plan, Draft, Write and Finish a Doctoral Dissertation, Basingstoke : Palgrave Macmillan.
Hart, Christopher. (1999) Doing a Literature Review: Releasing the Social Science Research Imagination, London : SAGE.
Finn, John A. (2005) Getting a PhD: An Action Plan to Help Manage your Research, your Supervisor and your Project, London and New York: Routledge.
Murray, Rowena (2002) How to Write a Thesis, Buckingham: Open University Press.
Murray, Rowena (2003) How to Survive your Viva, Berkshire : Open University Press.
Phillips, Estelle. M. and Pugh, D. S. (2000) How to Get a PhD: A Handbook for Students and their Supervisors, Buckingham: Open University Press.
Rugg, Gordon and Petre, Marian (2004) The Unwritten Rules of PhD Research, Berkshire : Open University Press.
Whisker, Gina (2001) The Postgraduate Research Handbook, Basingstoke : Palgrave.
Zerubavel, E. (1999) The Clockwork Muse: A Practical Guide to Write Thesis, Dissertations and Books, Harvard: Harvard University Press.
Online Resources:
Focus, Trent – Resources for Writers (http://www.trentfoc us.org.uk/)
Rudner, Lawrence M. and Schaefer, William D. (1999) ‘How to Write a Scholarly Research Report’ (http://pareonline. net/getvn. asp?v=6&n=13)
Kerlin, B. (1998) The pursuit of the PhD: Is it Good for your Health? (http://kerlin. net/bobbi/ research/ health.html).
Levine, S. J. (2002) Writing and Presenting your Thesis or Dissertation (http://www. learnersassociat es.net/dissthes/ #30)
Samuelowicz, Katherine ‘PhD: first thoughts to finished writing’ (http://www.tedi. uq.edu.au/ phdwriting/)
Thesis Writing Resources (http://www. uow.edu.au/ research/ current/thesiswr iting.html)
Wolfe, Joe ‘How to write a PhD thesis’ (http://www.phys. unsw.edu. au/-jw/thesis. html)
‘Word usage in scientific writing’ (http://www. ag.iastate. edu/aginfo/ checklist. html)
Teruskan perjuangan rakan-rakan semua. Maaf saya pohon kalau ada kata-kata yang menjeruk rasa.

Aza-aza Fighting!
Bekas orang kampung di Faraday Avenue
,Manchester
PENULIS : Dr Sharifah Fazliyaton Sheikh Ismail

3 comments:

~ N.I.N.A ~ said...

Salam Kak Intan, actually i stumbled upon ur blog while blog walking...currently i'm also doing my phd in uitm under the faculty of cs and maths. saya start phd saya june 2010 so it has been about 6 months and i think i'm progressing really slowww but somehow reading ur blog give me some inspiration and helping me out in doing my phd works...it has been the most difficult months for me for the past 6 months...anyway nice knowing and reading ur blog kak :)

Unknown said...

nina- welcome to my blogs...thanks for the acknowledgement...keep read my humble and simple blog.....i know in the first year is normal if you feel slow like myself two years ago....keep doing work even small effort and do not give up in whatever matter you face with!!!!!!!!!!!!!

Ryzal72 said...

Assalamualaikum Dr.
Accidental found yr blog. Very impressive and knowledgeable! My viva is probably on middle of september 2012. I hope i can using yr tips for my Viva. TQ very much for sharing.